Rabu, 21 September 2011

KonsultasiSyariah: Qadha Shalat Tahajud

KonsultasiSyariah: Qadha Shalat Tahajud


Qadha Shalat Tahajud

Posted: 21 Sep 2011 06:54 PM PDT

Qadha :

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, bagaimana tata cara mengqadha shalat tahajud di waktu dhuha? Bagaimana niatnya dan berapa rakaat? Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ita Oechsin (**echsin@***.com)

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bagi orang yang memiliki kebiasaan tahajud, kemudian tidak sempat mengerjakannya karena sebab tertentu, dianjurkan untuk menqadhanya. Waktunya adalah antara subuh sampai menjelang zuhur. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من نام عن حزبه أو عن شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كأنما قرأه من الليل

"Siapa saja yang ketiduran, sehingga tidak melaksanakan kebiasaan shalat malamnya, kemudian dia baca (mengerjakannya) di antara shalat subuh dan shalat zuhur maka dia dicatat seperti orang yang melaksanakan shalat tahajud di malam hari." (Hr. Muslim, Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Penulis kitab Aunul Ma’bud mengatakan, "Hadis ini menunjukkan disyariatkannya melakukan amal saleh di malam hari. Dan menunjukkan disyariatkannya mengqadha amalan tersebut jika tidak sempat melaksanakannya, karena ketiduran atau uzur lainnya. Siapa saja yang melaksanakan qadha amal ini di antara shalat subuh dan shalat zuhur maka dia seperti melaksanakannya di malam hari." (Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, 4:139)

Jumlah rakaat shalat tahajud

Jumlah rakaatnya sama dengan jumlah rakaat shalat tahajud ditambah satu (digenapkan). Misalnya, seseorang memiliki kebiasaan tahajud 11 rakaat maka nanti diganti di waktu dhuha sebanyak 12 rakaat. Barang siapa yang memiliki kebiasaan tahajud 3 rakaat maka diganti di waktu dhuha sebanyak 4 rakaat, dan seterusnya. Berdasarkan hadis riwayat Aisyah radhiallahu ‘anha; beliau mengatakan,

كان رسول الله إذا عمل عملاً اثبته، وكان إذا نام من الليل أو مرض، صلّى من النهار ثنتي عشرة ركعة

"Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan satu amalan, beliau melakukan dengan istiqamah, dan apabila beliau ketiduran di malam hari atau karena sakit maka beliau shalat 12 rakaat di siang hari." (Hr. Muslim dan Ibnu Hibban)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat qadha 12 rakaat karena beliau memiliki kebiasaan shalat malam sebanyak 11 rakaat. Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Kata Kunci Terkait: najis, tahajud, air, sholat tahajud, shalat lail, jamaah, mengqadha shalat tahajud, berwudhu, shalat, tayamum

Sholat Jamaah tanpa Iqamah

Posted: 20 Sep 2011 11:59 PM PDT

Bolehkah sholat tanpa iqamah?

Assalamu ‘alaykum, Ustadz. Saya mau tanya sebenarnya hukum iqamah sebelum itu bagaimana ya?

Pernah saya (wanita) ingin menunaikan ibadah shalat di suatu restoran, dan saya dapati ada seorang lelaki yang hendak menunaikan shalat juga. Ia mengajak berjamaah dan saya setuju, namun ketika kami sudah membentuk shaf, ia langsung takbiratul ihram tanpa iqamah terlebih dahulu. Sementara, jika berjamaah di rumah, ayah saya selalu iqamah sebelum takbiratul ihram

Saya belum paham mengenai hukum atau dalil terkait tentang iqamah ini. Mohon penjelasannya. Jazakumullah khairan katsiran.

Nisa (futurach**@***.com)

Jawaban sholat jamaah tanpa iqamah :

Wa’alaikumussalam.

Iqamah untuk shalat wajib berjamaah –hukumnya– sunah, bukan syarat sah shalat. Andaikan ada orang yang shalat tanpa iqamah maka shalatnya sah, karena ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan tata cara shalat kepada orang yang shalatnya salah terus, beliau tidak memerintahkan untuk iqamah terlebih dahulu sebelum shalat. Ini menunjukkan bahwa iqamah untuk shalat bukan syarat, namun hukumnya sunah. Allahu a’lam. (Al-Muntaqa Fatawa Syaikh Dr. Shaleh Al-Fauzan, no. 39)

Sumber: http://www.islamlight.net/index.php?option=com_ftawa&task=view&Itemid=31&catid=275&id=2013

Syekh Dr. Shaleh Al-Fauzan termasuk salah satu ulama senior ahlus sunah saat ini. Beliau merupakan salah satu anggota Lajnah Daimah (Komite Tetap untuk Fatwa dan Penelitian Ilmiah) Arab saudi. Beliau adalah salah satu murid Syekh Abdul Aziz bin Baz dan Syekh Muhammad Asy-Syinqithi, salah satu penulis tafsir.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Kata Kunci Terkait: tayamum, shalat, berwudhu, jamaah, air, najis, batal shalat, wudhu