Senin, 14 November 2011

Tegar Di Atas Sunnah

Tegar Di Atas Sunnah


Hukum Menjadi Loper Koran

Posted: 14 Nov 2011 04:00 PM PST

فتوى رقم : 4304

بتاريخ : 03/12/1429 15:39:00

س: هل يجوز عملي في توزيع جريدة ؟ علماً بأن في بعض صفحاتها صور نساء.

Pertanyaan, "Apakah pekerjaanku sebagai loper koran adalah pekerjaan yang diperbolehkan? Perlu diketahui bahwa sebagian tabloid atau koran yang kujual pada sebagian halamannya dijumpai gambar perempuan?"

ج: الحمد لله وبعد .. لا نرى لك العمل في توزيع مثل هذه الجريدة؛ لما تشتمل عليه هذه الجريدة من منكرات، ولأن القائمين عليها يجرون عليها مسابقات هي من جنس القمار والميسر. والله أعلم.

Jawaban Syaikh Sulaiman al Majid [anggota majelis syuro KSA], "Kami berpandangan agar anda tidak bekerja mendistribusikan koran atau pun tabloid yang kondisinya sebagaimana yang anda ceritakan karena adanya kemungkaran di dalamnya dan sering kali pengelolanya mengadakan kuis yang bisa dikategorikan sebagai taruhan dan judi".

Sumber:

http://www.salmajed.com/fatwa/findnum.php?arno=4304

Sudah membaca yang ini?

KonsultasiSyariah: Keutamaan Doa dengan Suara Lirih

KonsultasiSyariah: Keutamaan Doa dengan Suara Lirih


Keutamaan Doa dengan Suara Lirih

Posted: 14 Nov 2011 06:10 PM PST

Keutamaan Doa dengan Suara Lirih

Ustadz, Apa sih keutamaan kita berdoa dengan suara lirih?

Penanya: Hamba Allah (XXXXXXur@gmail.com)

Jawaban:

Keutamaan Doa dengan Suara Lirih

Syekhul Islam Ibnu Taimiyah dalam fatawanya menyebutkan 10 keutamaan berdoa dengan suara yang rendah dibanding berdoa dengan suara keras, yaitu:

  1. Menunjukkan kuatnya iman, karena orang yang berdoa dengan suara lirih ini meyakini bahwa Allah Maha Mendengar doa  walaupun dengan suara yang lembut.
  2. Ekspresi kesopanan dan pengagungan (kepada Allah). Seorang raja saja, tidak ada orang yang berani meninggikan suara di hadapannya, lebih utama lagi Allah Yang Maha Mendengar doa dengan suara yang lirih. Tidak pantas dihadapan-Nya (diajukan permintaan) kecuali dengan suara yang lembut.
  3. Perwujudan rasa rendah diri dan kekhusyuan.
  4. Tanda keihklasan yang mendalam.
  5. Fokus dan konsentrasinya hati pada rasa rendah diri (kepada Allah -pen) ketika berdoa berbeda dengan mengangkat suara yang membuyarkan konsentrasi tersebut.
  6. Faidah yang paling besar- Adanya rasa kedekatan antara yang berdoa dan yang dipintai doa. Beda halnya seruan seseorang yang memiliki rasa emosional yang jauh. Oleh karena itu, Allah memuji hamba-Nya (nabi) Zakariya dengan (menyebut sifat atau cara berdoanya) firman-Nya “Ketika dia meminta kepada Rab-nya dengan suara yang lirih.”
  7. Cara ini membuat doa dan permintaan tersebut dilakukan terus-menerus karena tidak membuat lisan bosan dan capek. Berbeda halnya dengan mengangkat suara yang terkadang membuat bosan dan capek.
  8. Doa yang lirih ini pun menghindarkan orang yang berdoa dari gangguan.
  9. Termasuk nikmat yang besar yaitu dengan menghadapkan diri dan hati dalam beribadah. (pepatah mengatakan) Setiap yang nikmat itu ada yang iri tergantung dengan besar atau kecilnya (nikmat tersebut). Dan tidak ada nikmat yang lebih besar dari nikmat ini.
  10. Sesungguhnya doa termasuk dzikir kepada Allah, yang terkandung di dalamnya permintaan dan pujian kepada-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dan doa adalah dzikir plus.

Diterjemahkan oleh tim Konsultasi Syariah dari Kitabu l-Adab, Bab Adabu l-Du’a hal:363-364

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Materi terkait:

1. Hukum Mengheningkan Cipta.

2. Doa Tidak Dikabulkan Tanpa Shalawat.

3. Lafal “Amin” yang Benar.

4. Tata Cara Doa Sesuai Tuntunan.

Karena Sama Hari Lahir, Nikahpun Dipersulit

Posted: 13 Nov 2011 10:33 PM PST

Hari lahir sama dengan ayah, keluarga tidak setuju

Saya seorang wanita yang sebentar lagi akan menikah. Saya berharap calon suami saya nantinya menjadi pemimpin saya yang baik. Kebetulan hari lahir calon saya tersebut sama dengan bapak saya. Karena itu, keluarga saya tidak setuju. Sebab menurut para orang tua, adat jawa menganggap hal tersebut pantangan. Baik percaya atau tidak, akan muncul kesialan bila pernikahan itu tetap diteruskan. Mohon penjelasan mengenai permasalahan di atas.

Jawaban:

Keyakinan di atas dan keyakinan-keyakinan serupa lainnya merupakan bentuk khurafat (tahayul). Islam bertumpu pada tauhid, tidak membenarkannya. Dalam keakinan itu terkandung kepercayaan yang sama sekali tidak berdasar. Yakni, munculnya kesialan dari kesamaan hari lahir pihak-pihak yang berhubungan erat dengan pernikahan.

Sebuah budaya, kepercayaan, leluhur yang dinisbatkan kepada kepercayaan suatu ras tertentu, bila bertentangan dengan Islam, hukumnya tidak boleh diyakini dan dijalankan, apalagi dikembangkan. Meyakininya tidak boleh, apalagi mendakwahkannya kepada orang lain (anak-anak), seperti kasus di atas.

Pada hakikatnya kesialan muncul disebabkan maksiat yang dilakukan oleh seorang hamba kepada Allah Ta’ala maupun sesama makhluk. Itulah pantangan yang wajib dijauhi oleh setiap insan muslim. Bukan dari aturan-atauran adat tertentu. Kalau aturan ini menjadi acuan, maka betapa banyaknya larangan bagi seorang muslim. Karena jumlah suku yang banyak dan memiliki aturan banyak dan bervariasi.

Apabila kepercayaan semacam itu sedikit banyak menyiutkan hati, maka hendaknya kita mengokohkan lagi rasa tawakal kita kepada Allah, yang tidak ada kebaikan dan keburukan kecuali dengan kehendaknya. Berkaitan dengan permasalahan ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tathayur (menganggap sesuatu sebagai sumber kesialan) adalah syirik. Tathayur adalah syirik. Tiada seorang pun dari kita kecuali akan terpengaruh dengan tathayur. Namun Allah Azza wa Jalla melenyapkannya dengan tawakal." (HR. Abu Dawud).

Kami nasihatkan agar saudari penanya melanjutkan rencana pernikahannya. Berikan pemahaman pada keluarga dengan cara yang baik serta terus menguatkan tawakal kepada Allah Ta’ala.

Sumber: Majalah A-Sunnah edisi 12, Th. XII

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Materi terkait hari lahir:

1. Jodoh Terhambat Karena Weton.

2. Percaya Kepada Tradisi.

3. Puasa Weton (Puasa Hari Lahir).

4. Haramnya Zodiak, Ramalan Hari Lahir.