KonsultasiSyariah: Tertidur hingga Matahari Terbit |
Tertidur hingga Matahari Terbit Posted: 29 Sep 2011 06:44 PM PDT Tertidur hingga matahari terbitJika seseorang tertidur hingga matahari terbit, apakah ia boleh shalat subuh ketika itu ataukah tidak? Jawaban: Barang siapa yang tertidur hingga matahari terbit maka hendaklah ia melakukan shalat subuh sebagaimana hari-hari sebelumnya ia lakukan. Ia pun boleh mengerjakan shalat qabliyah subuh (sunah fajar) sebelum melaksanakan shalat subuh tadi. Telah terdapat hadis yang sahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah ketiduran saat safar. Beliau dan para sahabat ketika itu tidaklah bangun tidur kecuali ketika matahari telah terbit. Kemudian, ketika itu dikumandangkanlah azan, lalu beliau melaksanakah shalat sunah rawatib terlebih dahulu (yaitu shalat sunah qabliyah subuh, pen). Selepas itu, beliau beranjak melaksanakah shalat subuh. Salawat dan salam semoga tercurahkan pada beliau. Yang menandatangani fatwa ini: Syekh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz selaku ketua, Syekh 'Abdur Rozaq 'Afifi selaku wakil ketua, dan Syekh 'Abdullah bin Ghudayan serta Syekh 'Abdullah bin Qu'ud selaku anggota. Sumber: Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Al-'Ilmiyyah wal Ifta', pertanyaan kelima dari fatwa no. 6576. Diterjemahkan oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal * |
Posted: 28 Sep 2011 11:40 PM PDT Sumpah atas nama allahAssalamualaikum, ustad bagaimana hukumannya apabila melanggar sumpah atas nama allah dan bagaimanakah cara bertobat, syukron Fatchiyah (fatchiyaXXXXXX@yahoo.com) Cara Taubat Melanggar SumpahWa alaikumus salam Allah berfirman, لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja." (Q.s. Al-Maidah: 89) Makna: "…sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah)…" sebagaimana penjelasan A’isyah adalah kebiasaan orang arab yang mengucapkan "wallaahi…" (demi Allah), namun maksud mereka bukan untuk bersumpah. Berdasarkan ayat di atas, orang yang bersumpah untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu, dan dia serius dalam sumpahnya, kemudian dia melanggar sumpahnya maka dia berdosa. Untuk menebus dosanya, dia harus membayar kaffarah. فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ "Kaffarahnya adalah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu langgar. " (Q.s. Al-Maidah: 89) Berdasarkan ayat di atas, kaffarah sumpah ada 4: 1. Memberi makan 10 orang miskin 2. Memberi pakaian 10 orang miskin 3. Membebaskan budak 4. Berpuasa selama tiga hari. Demikian keterangan yang disadur dari Fiqh Sunah Sayid Sabiq, (3/25 – 28). **** Catatan jika melakukan sumpah atas nama allah:Ada dua keadaan, dimana ketika orang melanggar sumpah tidak wajib membayar kaffarah: Pertama, Dia melanggar karena lupa, tidak sengaja, atau terpaksa dan tidak mampu lagi untuk menolaknya. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, إن الله وضع عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه "Sesungguhnya Allah menghapuskan (kesalahan) dari umatku, (yang dilakukan) karena tidak sengaja, lupa, atau terpaksa." (HR. Ibn Majah dan dishahihkanal-Albani) Kedua, Ketika bersumpah dia mengucapkan, "insyaaAllah" sebagaimana dinyatakan dalam hadis, مَنْ حَلَفَ فَقَالَ : إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمْ يَحْنَثْ "Siapa yang bersumpah dan dia mengucapkan: InsyaaAllah, maka dia tidak dianggap melanggar." (H.r. Ahmad, Turmudzi, Ibn Hibban dan disahihkan Syu’aib al-Arnauth) Jika tidak dinilai melanggar, berarti tidak ada dosa dan tidak wajib membayar kaffarah. Sebagaiman keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi, Syarh Jami Turmudzi (5: 109) Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) Artikel www.KonsultasiSyariah.com === Artikel yang patut Anda baca berkenaan dengan sumpah: 1. Cara kembali menarik sumpah. 2. “Demi bapak dan ibuku” Apakah termasuk sumpah? Kata Kunci Terkait: melanggar sumpah, bersumpah palsu, kaffarat, khianat, sumpah palsu, demi Allah, sumpah |
You are subscribed to email updates from Kumpulan Tanya Jawab Pendidikan Islam dan Keluarga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |