Jumat, 23 September 2011

Tegar Di Atas Sunnah

Tegar Di Atas Sunnah


Jika Pemerintah Menetapkan Hari Raya Dengan Hisab

Posted: 23 Sep 2011 05:00 PM PDT

لو قدر أن من كان علي دولة من الدول قرر أمر الحساب فماذا يفعل أفراد الرعية حينئذ؟

Syaikh Dr. Saad asy Syatsri, mantan anggota Lajnah Daimah dan Haiah Kibar Ulama KSA, mengatakan, "Seandainya penguasa di sebuah negara menetapkan hari raya berdasarkan hisab maka apa yang seharusnya dilakukan oleh rakyat ketika itu?"

الجمهور قالوا يتبعونه ويلحقه الإثم وتسلم ذممهم

لأن النصوص الشرعية قد أمرت بطاعتهم وأوجبت ذلك  وحينئذ تبرأ الذمة بطاعتهم ويكون الأمر في ذممهم

Hal ini diperselisihkan oleh para ulama.

Mayoritas ulama mengatakan hendaknya rakyat mengikuti keputusan pemerintah. Dosa ditanggung pemerintah sedangkan rakyat bebas dari tanggung jawab terkait hal ini.

Alasan mayoritas ulama adalah karena dalil-dalil syariat memerintahkan dan mewajibkan rakyat untuk mentaati pemerintah. Dengan demikian, gugurlah kewajiban rakyat dengan mentaati keputusan pemerintah dan tanggung jawab di akhirat tentang hal ini dipikul oleh pemerintah.

وذهب الإمام مالك إلي أن من عمل بالحساب فإنه لا يعمل بقوله وأفراد الرعية يعملون بقول غيره ولا يستندون إلي خبره

قال لأن الإجماع قد انعقد علي عدم اعتبار الحساب والنصوص الشرعية دلت علي ذلك وحينئذ لا تكون الطاعة في هذا الباب مما يخالف حديث إنما الطاعة في المعروف وحديث لا طاعة لمخلوق في معصية الله

Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa jika pemerintah menetapkan hari raya berdasarkan hisab maka keputusannya tidak ditaati sehingga rakyat berhari raya sebagaimana hasil rukyah yang benar. Rakyat tidak boleh beramal berdasarkan keputusan pemerintah tersebut.

Imam Malik mengatakan bahwa alasannya adalah adanya ijma ulama yang mengatakan bahwa hisab tidak boleh menjadi dasar dalam penetapan hari raya dan dalil-dalil syariat pun menunjukkan benarnya hal tersebut.

Dalam kondisi tidak taat kepada pemerintah tidaklah bertentangan dengan berbagai dalil yang memerintahkan rakyat untuk mentaati pemerintah dalam kebaikan semisal hadits 'Ketaatan kepada makhluk itu hanya berlaku dalam kebaikan' dan hadits 'Tidak ada ketaatan kepada makhluk jika untuk durhaka kepada Allah' [karena ketaatan kepada pemerintah dalam hal ini bukanlah ketaatan dalam kebaikan, pent].

وعلي كل، الظاهرأن قول الجمهور أظهر من قول الإمام مالك في هذه المسألة فيجب علي الناس أن يتبعوا أئمتهم ويكون الإثم فيمن عمل بالحساب علي الأئمة الذين يقررون مثل هذا الأمر

Kesimpulannya, yang tepat pendapat mayoritas ulama dalam masalah ini itu lebih kuat dari pada pendapat Imam Malik. Sehingga wajib bagi rakyat untuk mengikuti keputusan pemerintah terkait penetapan hari raya sedangkan dosa menjadikan hisab sebagai landasan penetapan hari raya itu ditanggung oleh pemerintah yang memutuskan hari raya berdasarkan hisab".

Penjelasan Syaikh Saad asy Syatsri di atas beliau sampaikan dalam program Taisir Fiqh TV Ibnu Utsaimin dalam topik Ahkam Shiyam part 1 pada menit 02:27-03:01.

Video kajian Syaikh Saad asy Syatsri di atas bisa anda simak di link berikut ini:

http://www.mashahd.net/video/3ced914d547c995a623&s=1

Artikel ustadzaris.com

 

Artikel Terkait

Hukum Anjing Penjaga Rumah

Posted: 21 Sep 2011 05:00 PM PDT

السؤال : السلام عليكم ورحمة الله وبركاته كيف حالك يامعالي الشيخ نحن نحبك يامعالي الشيخ وهناك عدت اسئله ارجو الإجابه عليها من قبلكم:
س1.ياشيخ لعبة ترافيان هل هي حرام ام لا
س2. هل يجوز لي اقتناء كلب.واذا كان يجوز من اجل الحراسه وقمت بلمسه فماذا علي ؟
س3.هل يجوز للرجال لعب الرياضه الشريفه مع النساء فقد رأينا اللاعب السعودي سامي جابر لعب مع امرئه في مباراه خيره لكرة القدم ؟
س.4 هل يجوز لبس الاساور للرجال حيث انها تخلو من الذهب والفضه ؟

Pertanyaan, "Ada beberapa pertanyaan yang saya berharap agar anda berkenan menjawabnya:

Pertama, permainan tarofiyan, itu haram ataukah tidak?

Kedua, bolehkan memelihara anjing untuk jaga rumah? Jika diperbolehkan, ketika aku bersentuhan dengan anjing apa yang harus kulakukan?

Ketiga, bolehkah seorang laki-laki melakukan permainan olah raga terhormat bersama wanita?

Keempat, bolehkan laki-laki mengenakan gelang yang tidak terbuat dari emas atau pun perak?"

الأجابة:-

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته,

جواب السؤال الأول : لا أعرف انا هذه اللعبه.

جواب السؤال الثاني : يجوز اقتناء الكلب للحراسة ولمسه لا ينجس اليد لأن الشعركما ذكر شيخ الاسلام ابن تيمية طاهر والله أعلم .

جواب السؤال الثالث : هذا لا يجوز ان يلعب الرجل مع المرأة الأجنبية عنه ولا يسمى هذا لعبا شريفا والله أعلم.

جواب السؤال الرابع : لا يجوز أن يلبس الرجل إلا الخاتم أو الساعة وما شابه ذلك أما أن يتشبه بالنساء في لبس الأساور حتى لو لم تكن من ذهب لايجوز

Jawaban Syaikh Abdul Muhsin al 'Ubaikan, "Jawaban untuk pertanyaan

Pertama, saya tidak mengetahui permainan yang ditanyakan.

Kedua, diperbolehkan memelihara anjing penjaga rumah. Menyentuh badan anjing tidaklah menyebabkan najisnya tangan karena bulu anjing sebagaimana yang disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah itu tidak najis.

Ketiga, seorang laki-laki tidaklah diperbolehkan melakukan permainan dengan perempuan yang bukan mahram atau isterinya. Permainan semacam ini tidaklah boleh disebut sebagai permainan yang terhormat.

Keempat, seorang laki-laki tidaklah diperbolehkan untuk memakai perhiasan kecuali cincin, jam tangan atau benda semisal itu. Tidaklah diperbolehkan menyerupai perempuan dengan memaki gelang meskipun gelang tersebut tidak terbuat dari emas".

Sumber:

http://al-obeikan.com/show_fatwa/333.html

 

يقول يا فضيلة الشيخ إإذا كان عند الإنسان كلباً للحراسة فما الحكم في ذلك؟

Pertanyaan, "Jika ada orang yang memiliki anjing penjaga rumah, apa hukumnya?"

اقتناء الكلاب محرم لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال (من اقتنى كلباً إلا كلب صيد أو حرث أو ماشية انتقص من أجره كل يوم قيراط)

Jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, "Pada dasarnya memelihara anjing itu hukumnya haram karena Nabi bersabda, 'Siapa saja yang memiliki anjing kecuali anjing pemburu, penjaga tanaman atau penjaga hewan ternak berkurang pahalanya setiap harinya sebesar satu qirath [gunung besar]'.

وهذا يدل على تحريم اقتناء الكلاب من غير الحاجات المذكورة في الحديث وذلك لأن العقوبة المرتبة على الفعل إما أن تكون فوات محبوب أو حصول مكروه وهذه العقوبة التي ذكرها النبي عليه الصلاة والسلام فوات محبوب لأن النقص من الأجر يقتضي فوات محبوب للشخص

Hadits di atas adalah dalil yang menunjukkan haramnya memelihara anjing jika tanpa tiga kebutuhan yang disebutkan dalam hadits di atas karena hukuman karena melakukan pelanggaran itu bisa berupa hilangnya sesuatu yang disukai atau pun terjadinya sesuatu yang tidak disukai. Hukuman yang Nabi sebutkan dalam hadits di atas adalah hilangnya sesuatu yang disukai karena berkurangnya pahala itu bermakna hilangnya sesuatu yang disukai oleh seorang mukmin.

ولكن النبي عليه الصلاة والسلام استثنى هذه الثلاثة الصيد والحرث والماشية وذلك لأن الإنسان محتاج إلى كلب الصيد يصطاد عليه محتاج إلى كلب الماشية يحميها من الذئاب والكلاب محتاج إلى كلب الحرث يحمي الحرث من البهائم التي ترتع فيه

Akan tetapi Nabi mengecualikan tiga jenis anjing, anjing pemburu, penjaga tanaman dan penjaga hewan piaraan. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan terhadap anjing pemburu yang dipergunakan untuk berburu, anjing penjaga hewan piaraan yang bertugas menjaga hewan ternak dari gangguan serigala serta anjing penjaga tanaman yang menjaga tanaman dari gangguan binatang yang hendak merusaknya.

 

وما شابه هذه الحاجات فإنه مثلها لأن الشريعة لا تفرق بين المتماثلين فإذا قدر أن شخصاً في بيت بعيد عن البلد وهو محتاج إلى كلب يحرس البيت لينبه أهل البيت فيما لو أقبل عدو أو سارق أو ما أشبه ذلك فإنه مثل صاحب الحرث والماشية والصيد لا حرج عليه إن اقتناه لهذا الغرض

Kebutuhan yang semisal dengan tiga kebutuhan di atas hukumnya sama dengan tiga kebutuhan di atas yaitu boleh karena syariat Islam tidak akan membedakan hukum dua hal yang sama.

Andai ada orang yang bertempat tinggal di pinggir kampung sehingga dia memerlukan anjing yang bertugas menjaga rumahnya dengan membangunkan pemilik rumah jika ada musuh, pencuri atau semacam itu yang hendak datang mendekat. Orang semisal ini serupa dengan pemilik tanaman, hewan ternak dan pemburu. Tidak mengapa bagi orang semisal itu untuk memelihara anjing dengan tujuan sebagaimana di atas.

وأما الذين يقتنونه لمجرد الهواية كما يفعله بعض السفهاء الذين يقلدون الكفار من غربيين أو شرقيين فإنهم خسروا ديناً ودنيا أما خسران الدين فإنه ينتقصوا من أجرهم قيراط وأما خسران الدنيا فإن هذه الكلاب التي يقتنونها تكون بأثمان باهظة في الغالب ثم إنهم يعتنون بها اعتناء بالغاً أشد من اعتناءهم بأنفسهم وأولادهم

Sedangkan orang yang memelihara anjing karena sekedar hobi sebagaimana kelakuan sebagian orang bodoh yang membebek orang-orang kafir baik dari timur atau pun dari barat, mereka adalah orang yang merugi dunia dan agama. Mereka rugi agama karena setiap hari pahalanya berkurang sebesar satu gunung besar. Sedangkan kerugian dunia adalah karena biasanya perlu uang dalam nilai yang besar untuk bisa memiliki anjing tersebut kemudian para pemilik anjing kesayangan ini memberikan perhatian luar biasa terhadap anjing tersebut melebihi perhatian mereka terhadap badan dan anak mereka sendiri.

وذكر لي أنهم ينظفوها كل يوم بالصابون ويطيبونها ويشترون لها أطيب المأكولات وهذا من السفه العظيم لأن هذا الكلب لو صببت عليه مياه البحار وجميع ما في الدنيا من الصابون وغيره من المطهرات لم يطهر أبداً لأن نجاسته عينية والنجاسة العينية لا تزول ما دامت العين باقية

Ada orang yang bercerita bahwa para pemilik anjing kesayangan tersebut setiap hari memandikan anjing peliharaannya dengan sabun dan memberikan minyak wangi padanya. Di samping itu, mereka membeli makanan yang enak-enak demi si anjing. Ini adalah sebuah ketololan. Andai anda mandikan anjing dengan menggunakan air lautan dan semua sabun dan pembersih yang ada di bumi ini sebagai pembersih badannya, anjing tersebut sama sekali tidak akan berubah menjadi bersih karena anjing itu sendiri adalah najis dan benda najis tidak akan berubah menjadi suci selama benda najis tersebut tetap eksis.

ولهذا أنصح أخواني المسلمين أن يتقوا الله في أنفسهم وأن يتجنوا مثل هذه الترهات التي لا يكتسبون من ورائها إلا الإثم والخسران في الدنيا والآخرة

Oleh karena saya nasihatkan kepada saudaraku kaum muslimin agar bertakwa kepada Alllah dan menjaga tindakan yang sia-sia, yang tidak memberi manfaat selain dosa, kerugian dunia dan kerugian akherat".

Sumber:

http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?p=47402

 

Bisa disimpulkan bahwa mengenai boleh tidaknya anjing penjaga rumah, pendapat Ibnu Utsaimin yang memberi rincian itu lebih tepat dari pada fatwa yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Muhsin al Ubaikan yang membolehkan anjing penjaga rumah secara mutlak.

Artikel Terkait

KonsultasiSyariah: Potong Rambut Wanita

KonsultasiSyariah: Potong Rambut Wanita


Potong Rambut Wanita

Posted: 23 Sep 2011 12:15 AM PDT

Potong

Assalamu’alaikum. Ustadz bagaimana hukumnya potong rambut pada wanita? kan rambut tu terus memanjang, dan semakin tidak rapi, bolehkah memotong rambut dengan dalih sekedar merapikan bagi wanita?

Aswin (rusXXXXXX@yahoo.com)

Potong rambut bagi wanita

Wa’alaikum salam..

Potong rambut bagi wanita ada beberapa keadaan:

1. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki." (H.r. Bukhari)

2. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (H.r. Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani)

3. Potongan yang tidak menyerupai pria dan wanita kafir, hukumnya diperselisihkan ulama, menjadi tiga pendapat; boleh, haram, dan makruh.

Pendapat yang kuat adalah boleh, berdasarkan hadits:

لَيْسَ عَلَى النِّسَاءِ حَلْقٌ ، إِنَّمَا عَلَى النِّسَاءِ التَّقْصِيْرُ

“Wanita tidak boleh mencukur habis rambutnya tetapi boleh memendekkannya.” (Hadis shahih, riwayat Abu Zur'ah dalam Tarikh Dimsyaq 1/88 dan dishahihkan al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 605)

Disadur dari: http://abiubaidah.com

Hal yang senada juga difatwakan Syaikh Khalid Al-Muslih. Dalam program Al-Jawab Al-Kafi di channel: Al-Majd, beliau ditanya tentang batasan potong rambut bagi wanita, beliau menjawab:

Hukum asal potong rambut bagi wanita adalah boleh…. Batasan potong rambut bagi wanita adalah selama tidak melanggar dua hal: (1). menyerupai lelaki dan (2). menyerupai orang kafir. Adapun selain itu maka hukumnya boleh.

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=ulgi9xGoDuQ

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Deman Pembina Konsultasi Syariah)

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Pembahasan: Hukum potong rambut bagi wanita.

Kata Kunci Terkait: rambut wanita, waniat dengan rambut, mahkota wanita, rebounding, cukur wanita