KonsultasiSyariah: Doa Nurbuat |
Posted: 30 Oct 2011 06:43 PM PDT Doa NurbuatAssalamu’alaikum ustad. Ustad, istri saya sedang hamil. Banyak yang menyarankan baik dari keluarga maupun teman kerja untuk mendawamkan (selalu membaca doa) doa nurbuat. Penanya: cikalXXXXXXXXX@yahoo.co.id Wa ‘alaikumus salam Doa NurbuatTeks doanya: اللَّهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ العَظِيم وَذِى الـمَنِّ القَدِيم وَذِى الوَجْه الكَرِيم وَوَلِيِّ الكَلِمَات التآمات وَالدَّعَوَاتِ الـمُسْتَجَبَات عَاقِلِ الحَسَنِ والحُسَينِ من انفس الحق عين القدرة والناظرين وعين الجن والإنس والشياطين. وَإِن يَكَادُ الذِّينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبصَارِهِم لما سمعوا الذكر ويقولون إنه لمجنون وماهو الا ذكر للعالمين ومُستجابُ القرآن العظيم وورث سليمان داود عليهما السلام الودود ذو العرش المجيد طَوِّلْ عُمْرِي وصحح جسدي واقض حاجتي واكثر اموالي واولادي وحببني للناس اجمعين وتباعد العداوة كل من بني آدم عليه السلام من كان حيا ويحق القول على الكافرين انك على كل شيء قدير سبحان ربك رب العزة عما يصفون.والسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين. Ada banyak kejanggalan dalam doa nurbuat, diantaranya: 1. Kesalahan dalam tata bahasa [اللَّهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ] seharusnya, dibaca [ذَا] dengan hurup alif bukan [ذِى] Karena Munada Mudhaf harusnya mansub bukan majrur. Namun, anehnya, kesalahan semacam ini terjadi secara berulang-ulang, yaitu di bagian ma’thufnya. [وَذِى الـمَنِّ القَدِيم] seharusnya [وَذَا الـمَنِّ القَدِيم] Teks [وَذِى الوَجْه الكَرِيم] seharusnya [وَذَا الوَجْه الكَرِيم] Teks [وَوَلِيِّ الكَلِمَات التآمات] seharusnya [وَوَلِيَّ الكَلِمَاتِ التآمَاتِ] dengan harakat fathah. 2. Susunan kalimat yang tidak sistematis dan tidak memiliki kaitan. وَإِن يَكَادُ الذِّينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبصَارِهِم… "Hampir saja orang-orang kafir hendak menjatuhkanmu dengan pandangan mata mereka." 3. Isi permintaan yang tidak tepat [طَوِّلْ عُمْرِي] Panjangkanlah umurku. Umur panjang secara mutlak bukanlah hal yang terpuji. Karena umur panjang belum tentu berkah. Lebih tepat jika meminta keberkahan umur bukan meminta umur panjang. Sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendoakan Anas bin Malik: اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya." (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480) 4. Keutamaan yang terlalu berlebihan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin doa nurbuat berasal dari ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, tidak selayaknya untuk dibaca. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah) |
You are subscribed to email updates from Kumpulan Tanya Jawab Pendidikan Islam dan Keluarga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar